Baca juga: VIRAL Malaysia Jiplak Lagu Halo-halo Bandung jadi Halo Kuala Lumpur, Lirik dan Nadanya Persis. Lirik lagu Halo Kuala Lumpur (TribunTrends.com) "Siapa pelaku dari penayangan 'Helo Kuala Lumpur', motifnya apa, dan pemanfaatan untuk apa." "Sampai saat ini masih menunggu tanggapan Komisi Komunikasi Dan Multimedia Malaysia tersebut," ujarLagu Wajib Nasional Indonesia dan Penciptanya. Berikut 35 daftar lagu lagu nasional Indonesia beserta penciptanya: Bagimu Negeri - R. Kusbini. Bangun Pemudi-Pemuda - Alfred Simanjuntak. Bendera Merah Putih - Ibu Soed. Berkibarlah Benderaku - Ibu Soed. Dari Sabang Sampai Merauke - R. Soehardjo. Dirgahayu Indonesia - Husein Mutahar. Sejak kecil, dirinya sudah menyukai musik dan lagu-lagu. Sebagai seorang seniman, Ismail Marzuki turut berpartisipasi mempertahankan kemerdekaan Indonesia lewat lagu-lagu bertema perjuangan yang diciptakannya, antara lain Rayuan Pulau Kelapa (1944), Gugur Bunga (1945), Halo-Halo Bandung (1946), Sepasang Mata Bola (1946), Melati di Tapal Batas Gombloh meninggal dunia di Surabaya pada 9 Januari 1988 di usia 39 tahun akibat penyakit paru-paru. Ia dikenal dengan pola hidupnya yang tidak sehat, perokok berat dan suka begadang. Nah, itulah lirik lagu Berkibarlah Bendera Negeriku, lengkap dengan makna dan profil penciptanya.
Sebagai bangsa yang besar pastinya kita memiliki banyak lagu nasional. Lagu Wajib Nasional biasa dinyanyikan oleh masyarakat indonesia, entah itu diacara formal kenegaraan, ataupun acara rakyat seperti tujuhbelasan. Lagu nasional merupakan lagu yang bertema akan cinta pada Tanah Air. Berikut beberapa daftar lagu nasional beserta beserta lirik dan penciptanya. Daftar Lagu Nasional dan Nama
Daftar 64+ lagu wajib nasional Indonesia dan penciptanya tentang perjuangan, kemerdekaan, Lirik lagunya dianggap bisa mengobarkan semangat dan memupuk rasa nasionalisme serta peduli terhadap bangsa Indonesia. Halo, Halo Bandung (Ismail Marzuki) Hamba Menyanyi (Bing Slamet) Hari Merdeka (Husein Mutahar)
Mengutip situ bandung.go.id, lirik lagu ini terinspirasi oleh pengalaman Ismail Marzuki yang harus mengungsi bersama istrinya, Eulis Zuraidah, ke Bandung untuk menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta.
HuWjV.