Terlebihdahulu kita lihat dan baca bagian resolusi teks cerita 'Belajar Bersama Gajah Mada' berikut ini: Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuuum! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan tempat mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata.
GAJAH MADATulisan ini hasil pencarian di google dengan keyword gajah mada’ dan di Wikipedia kami memperoleh data sebagaimana tersaji berikut ini Menurut Pararaton, Gajah Mada memulai karirnya di Majapahit bagaikan pengarah pasukan unik Bhayangkara. Karena berhasil mengetanahkan Prabu Jayanagara 1309-1328 dan mengatasi Pemberontakan Ra Kuti, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan pada tahun 1319. Dua musim kemudian ia diangkat sebagai Patih tahun 1329, Bendahara Majapahit yaitu Aryo Tadah Mpu Krewes ingin mengundurkan diri berpokok jabatannya. Ia menunjuk Patih Gajah Mada berbunga Kediri bagaikan penggantinya. Mangkubumi Gajah Mada sendiri bukan spontan menyetujui. Ia cak hendak mewujudkan jasa dahulu pada Majapahit dengan menaklukkan Keta dan Sadeng nan saat itu sedang melakukan pemberotakan terhadap Majapahit. Keta dan Sadeng pun akibatnya takluk. Akhirnya, pada tahun 1334, Gajah Mada diangkat secara resmi maka dari itu Ratu Tribhuwanatunggadewi ibarat Mangkubumi waktu pengangkatannya, ia mengucapkan Laknat Palapa, yang berisi bahwa ia akan menikmati palapa alias rempah-rempah yang diartikan kenikmatan kebendaan kalau telah berhasil menaklukkan Nusantara. Sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton berikut[2] “ Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada Walaupun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa ”FaedahGajah Mada si Mahapatih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada, “Sejauh aku belum mengesakan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menundukkan Pulau Padang pasir, Pulau Bersimbah, Tanjungpura, Pulau Haru, Pahang, Dompu, Pulau Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik, aku takkan mencicipi ada bilang maupun sampai-sampai banyak bani adam nan menyangsikan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang erat berbuah menjinakkan Nusantara. Bedahulu di Bali dan Lombok 1343, Palembang, Swarnabhumi Sriwijaya, Tamiang, Samudra Pasai, dan kewedanan-negeri lain di Swarnadwipa Sumatra telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik Singapura, Semenanjung Malaya, dan beberapa negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga Tanjunglingga, Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kendawangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Batu halus, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan zaman pemerintahan Raja Hayam Wuruk 1350-1389 yang mewakili Tribhuwanatunggadewi, Patih Gajah Mada terus berekspansi penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Redup, Hutankadali, Gedek, Bantayan, Luwu, Makassar, Buton, Banggai, Kurkuma, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar Saparua, Solor, Bima, Wandan Banda, Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo. Disebutkan privat Kakawin Nagarakretagama bahwa sekembalinya Hayam Wuruk dari formalitas keagamaan di Simping, anda menjumpai bahwa Gajah Mada telah nyeri. Gajah Mada disebutkan meninggal dunia plong tahun 1286 Saka ataupun 1364 Wuruk kemudian melembarkan enam Mahamantri Agung, untuk seterusnya membantunya intern menyelenggarakan segala urusan salah seorang tokoh utama Majapahit, segel Gajah Mada sangat terkenal di awam Indonesia plong lazimnya. Pada tahun awal kemerdekaan, para pemimpin antara lain Sukarno sering menyebut serapah Gajah Mada ibarat inspirasi dan “bukti” bahwa nasion ini dapat bersatu, meskipun meliputi kewedanan yang luas dan budaya nan farik-tikai. Dengan demikian, Gajah Mada adalah inspirasi bagi rotasi nasional Indonesia bagi usaha kemerdekaannya dari kolonialisme Gadjah Mada di Yogyakarta merupakan universitas negeri yang dinamakan menurut namanya. Bintang siarah telekomunikasi Indonesia yang pertama dinamakan Satelit Palapa, yang menonjolkan perannya ibarat pemersatu telekomunikasi rakyat Indonesia. Banyak ii kabupaten di Indonesia n kepunyaan jalan yang bernama Gajah Mada, namun menarik diperhatikan bahwa tak demikian halnya dengan kota-kota di Jawa fiksi kesejarahan dan sandiwara radio hingga masa ini masih caruk menceritakan Gajah Mada dan perjuangannya memperluas supremsi Majapahit di nusantara dengan Sumpah Palapanya, demikian pula dengan karya seni patung, lukisan, dan tak-lainnya. oInxy.
  • 8bs7clykrw.pages.dev/268
  • 8bs7clykrw.pages.dev/83
  • 8bs7clykrw.pages.dev/401
  • 8bs7clykrw.pages.dev/428
  • 8bs7clykrw.pages.dev/35
  • 8bs7clykrw.pages.dev/468
  • 8bs7clykrw.pages.dev/128
  • 8bs7clykrw.pages.dev/223
  • cerita belajar dari gajah mada